Jumat, 24 Juni 2016

pemeriksaan subjektif dan pemeriksaan objektif



v     Penegakan diagnosis dan rencana perawatan merupakan hal yang sangat penting dilakuhkan oleh dokter gigi karena hal tersebut akan mempengaruhi ketetapan dan keberhasilan pada pasien. Dalam menegakkan diagnosis ada 4 tahap yang harus dijaga yaitu disingkat dengan “SOAP” (pemeriksaan subjektif, objektif, assessmen dan treatmen planning).

Ø Pemeriksaan subyektif setidaknya ada 7 hal yakni identitas pasien, keluhan utama, present illnes, riwayat medik, riwayat dental, riwayat keluarga dan riwayat sosial.

a.       Identitas pasien diperlukan sebagai pasca tindakan dapat pula sebagai data mortem (dental forensic), data identitas pasien meliputi :

1.      Nama lengkap panggilan             5. Status pernikahan
2.      Tempat dan tanggal lahir             6. pekerjaan
3.      Alamat tinggal                              7. Pendidikan kewarganegaraan
4.      Golongan darah                            8. No. Telfon pasien

b.      Keluhan utama (Chief Complaint  CC)
Berkaitan dengan keluhan oleh pasien datang kedokter gigi keluhan utama pasien akan berpengaruh terhadap pertimbangan dokter dalam menentukan tindakan yang akan dilakuhkan kepada pasien. Contoh rasa sakit ataupun ngilu rasa tidak nyaman, pembengkakan, perdarahan, halitosis, rasa malu karena penampilan.

c.       Present illness (Present Illness PI)
Mengetahui keluhan utama saja tidak cukup, maka perlu dilakuhkan pengembangan masalah yang ada dalam keluhan utama dan lain - lain. Mencari tahu kapan pasien merasakan sakit/ rasa tidak nyaman sejak pertama kali terasa, apakah bersifat berselang atau terus menerus, dilihat apakah terlalu pasien merasakan sakit, dilihat faktor pemicunya contoh lokasi, faktor pemicu, karakter, keparahan, penyebaran.

d.      Riwayat medik (medikal history/ PMH)
Apakah pasien pernah rawat inap dirumah sakit karena dengan gejala umum demam, penurunan berat badan serta gejala umum lainnya. Perawatan bedah, radiologi, alergi obat dan makanan, anestesi, dan rawat inap dirumah sakit karena penyakit riwayat umum. Jika pasien pernah rawat inap.
e.       Riwayat dental (Post Medical History PDH)
Apakah pasien pernah datang kedokter gigi karena akan mempengaruhi seseorang dokter gigi dalam meninjau tindakan perawatan pada pasien yaitu pasien rutin kedokter gigi apa tidak, sikap pasien datang kedokter gigi saat dilakuhkan perawatan, keluhan gigi pasien, perawatan restorasi, dll. Jika pasien pernah datang kedokter gigi.

f.       Riwayat keluarga (Famili History FH)
Ini berkaitan dengan problem herediter yang berkaitan dengan riwayat penyakit keluarga, seperti ayah ibu pernah rawat inap dirumah sakit, ayah ibu pernah berkunjung kedokter gigi memeriksakan keluhan.

g.      Riwayat sosial (Sosial History SH)
Riwayat sosial yang dapat dipertimbangkan
1.      Apakah pasien masih memiliki keluarga
2.      Keadaan sosial ekonomi pasien
3.      Pasien pergi kekeluar negeri
4.      Riwayat seksual pasien
5.      Kebiasaan merokok, minum alkohol, pengguna obat-obatan
6.      Informasi tentang diet makan pasien

Ø  Pemeriksaan Obyektif
Pemeriksaan objektif yang dilakuhkan secara umum ada dua macam yaitu pemeriksaan ekstraoral dan pemeriksaan intra oral.

a.       Pemeriksaan ekstra oral
1.      Pemeriksaan Limfonodi
2.      Pemeriksaan otot mastikasi
3.      Pemeriksan temporo mandibullar joint (TMJ)
b.      Pemeriksaan Intra oral
1.      Bentuk bibir                                                    5. Palatum (keras dan lunak)
2.      Mukosa labial                                                  6. Ginggiva
3.      Mukosa bukal                                                  7. Gigi Geligi
4.      Dasar mulut an bagian ventral lidah                8. Frenulum
Pemeriksaan obyektif gigi dapat dilakuhkan dengan pemeriksaan beberapa cara antara lain sebagai berikut:
1.      Inspeksi                                               5. Tes mobilitas
2.      Sondasi                                                6. Tes suhu
3.      Perkusi                                                 7. Tes elektrik
4.      Palpasi                                                 8. transimulasi

Ø Diagnosis
Diagnosis adalah cara menentukan jenis penyaki berdasarkan gejala (simtom) dan tanda (sign) yang ada. Macam macam diagnosis:
a.       Diagnosis medis, yaitu proses penentuan jenis penyakit berdasarkan tanda dan gejala menggunakan cara dan alat penunjang seperti laboratorium, foto dan klinik.
b.      Diagnosis banding/ differential diagnostik (DD) yaitu diagnosis yang dilakuhkan dengan membandingkan tanda klinis suatu penyakit dengan tanda klinis penyakit lain.

Ø  Pemeriksaan penunjang
a. Radiografi
dental radiografi memegang peranan penting dalam menegakkan diagnosis dan merencanakan perawatan dan mengevaluasi hasil perawatan untuk melihat keaadaan gigi secara utuh. Dalam mempelajari bidang radiologi oral ada 2 hal yang peludiketahui, yakni
1. tehnik dan cara mendapatkan hasil yang optimal
2. interprestasi dan menafsirkan radiogram yang telah dibuat
Ada dua macam dalam radiologi kedokteran gigi
1. radiologi intra oral : tehnik periapikal, tehnik bite wing atau saya gigit, tehnik oklusal
2. radiografi ekstra oral : panoramik, oblique lateral, postero anterior PA jaw, reversi town’s projection


Radiografi intraoral dibagi menjadi kedalam 3 kategori, yaitu
1. proyeksi periapikal memperlihatkan gambaran suatu gigi berikut tulang sekitarnya

Radiografi periapikal
Ada dua cara dalam radiografi periapikal yaitu :
a. tehnik kesejajaran (pararel)
b. tehnik bidang bagi (bisecting)

2. proyeksi sayap gigit (bitewing)
Proyeksi ini akan memperlihatkan bberapa mahkota gigi dan mahkota gigi – gigi serta kista alveooralnya.

3. proyeksi oklusal
Menunjukan bagian lengkung gigi relatif luas, sementara diantaranya adalah palatum, dan struktur jaringan keras pada lateral.
Indikasi
1. mencari dengan tepat letak akar, gigi supernumery, gigi tidak tumbuh dan impaksi
2. mencari benda asing dalam rahang, batu alam duktus glandula sublingualis dan submandibularis.
3. memperlihatkan dan mengevaluasi keutuhan sinus maksilari bagian anterior medial dan lateral
4. membantu pemeriksaan pasien dalam ksus trimus.
5menyediaan informasi tentang lokasi, sifat, perluasan dan perpindahan mandibula maksila yang fraktur
6. menentukan perluasan penyakit kearah media dan lateral
Radiografi ekstra oral
Salah satunya adalah rongsen panoramik memperlihatkan maksila dan mandibula secara luas.


 
Letak pasien
Untuk melihat gambar pada hasil lengkung maksila, kepala pasien ditegakkan dengan bidang sagital arah vrtikal dan bidang oklusal horisontal. Untuk mandibulla sedikit menengah untuk mengimbangi perubahan bidang oklusal pada saat bibir atas dab bawah terbuka untuk melihat hasil.

Ø  Prognosis
Prakiraan ramalan tentang jalannya penyakit. (sesudah diberikan pengobatan/ perawatan tertentu). Jenis prognosis :
1.      Prognosis bona : ramalan baik
2.      Prognosis dubia ad bona : ramalan ragu – ragu condong ke baik
3.      Prognosis dubia ad mala : ramalan ragu – ragu condong keburuk
4.      Prognosis mala : ramalan buruk

Ø  Assessment
Assessment penilan terhadap status yang diperlakuhkan pasien, baik dalam hal ststus gizi dan jaringan periodontal apakah bisa dirawat apa tidak, melihat pasien dengan kondisi yang bisa mempengaruhi rencana perawatan dengan situasi dan keadaan pasien apakah bisa dilakuhkan.

Ø  Rencana perawatan
Rencana perawatan sangat perlu oleh seorang dokter gigi untuk membuat jadwal kerja dan prioritas perawatan. Prinsip rencana perawatan yang dapat diaplikasikan sebagai berikut :
1.      Mengilangkan keluhan pada pasien.
2.      Memberi edukasi
3.      Ekstraksi gigi yang tidak dapat dirawat
4.      Meningkatkan kondisi periodontal
5.      Restorasi gigi yang mengalami karies
6.      Prosedur perawatan yang lebih lanjut : endodontik, prostodontik, orthodontik, dan fase pemeliharaan.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi keuntungan dan kekurangan yaitu pasien, dokter, keuangan, faktor ketersediaan alat dan bahan yang bisa atau dapat untuk digunakan dalam berbagai macam kebutuhan penaganan.